Arsip:

Event

Melihat Usaha Penyulingan Minyak Atsiri Kulon Progo

20171125_083300Pagi itu, setelah dilepas oleh Bpk Ganis selaku kepala departemen teknologi hasil hutan, kami berangkat menuju usaha minyak nilam yang berada di kabupaten kulon progo, Yogyakarta. Cuaca yang sedikit mendung dan gerimis menambah semangat dalam perjalanan kami. Sesampainya disana kami disambut oleh istri dari Pak bambang, pemilik usaha penyulingan minyak nilam. Menunggu pak bambang pulang, kami disuguhi cemilan tradisional dan teh hangat, cocok sekali dengan cuaca hari itu.

Tidak lama pak bambang pun datang, membawa satu pick up daun cengkeh kering. Kemudian beliau mulai berbagi pengetahuan mengenai usaha penyulingan minyak atsiri dari berbagai bahan yang telah beliau geluti sejak tahun 1989. Masa muda beliau dihabiskan dengan berkeliling daerah – daerah di Indonesia. Sampailah beliau mengunjungi daerah banyumas dan terinspirasi membuka usaha penyulingan seperti yang beliau lihat di daerah itu. Dengan dibantu oleh pengusaha penyulingan dari daerah banyumas itu, beliau mulai membuka usaha penyulingan dan menjadi yang pertama di kulon progo.

Beliau tidak hanya sukses menjadi pengusaha penyulingan minyak atsiri, namun juga berhasil menggerakan ekonomi petani sekitar dan juga memberdayakannya. Usaha ini membeli daun – daun dan juga bahan baku dari para petani sekitar. Daun cengkeh dari para petani dibeli dengan harga Rp 2500/Kg, dan daun nilam (beserta ranting) berharga Rp 1500/Kg untuk daun basah dan Rp 8000/Kg untuk daun kering.

Proses penyulingan pada usaha pak bambang ini dilakukan dengan metode penyulingan dengan uap air dimana katel perebusannya terpisah dari katel pemasak. katel pemasak milik beliau dimodifikasi dengan penambahan jalur api sehingga pemasakan air menjadi lebih cepat. Selain itu pipa penyaluran hasil penyulingan juga dimodifikasi bahannya dari besi ke alumunium karena mengalami masalah dengan kejernihan minyak hasil sulingan. Begitulah sosok pak bambang yang inovatif dan solutif dalam menangani masalah yang dihadapinya. Learning by doing.

118734Rata – rata minyak atsiri memiliki rendemen ±2-2,5%. Proses penyulingan minyak cengkeh, nilam, atau minyak atsiri lain sama prinsipnya menurut beliau. Kapasitas katel pemasak untuk daun cengkeh sebesar 800 kg dan 400 kg untuk daun nilam. Harga minyak daun cengkeh dijual dengan harga Rp 450.000 – 500.000/Kg. sedangkan minyak nilam seharga Rp 600.000/Kg atau lebih.

Menurut beliau, usaha minyak atsiri sangat menjanjikan dan kebutuhannya didunia sangat banyak. Beliau mengajak untuk berwirausaha minyak atsiri karena kebutuhan dunia yang sangat banyak itu hanya dapat dipenuhi oleh negara tropis dan negara kita memiliki kesempatan besar untuk dapat melakukannya. Selain itu, dengan berwirausaha minyak atsiri dapat memberdayakan dan menggerakan ekonomi petani sekitar, dan itu merupakan perbuatan yang sangat baik.

118726

Tertarik memulai usaha penyulingan minyak nilam ? pak bambang siap membantu dimanapun posisi teman – teman berada !

Untuk cp bapak bambang dapat menghubungi pengurus forestech 17/18

 

Semangat Berwirausaha Mahasiswa THH

thh jualan dies

 

September lalu, ada satu event yang tentunya menjadi perhatian warga Rimba Raya Fakultas Kehutanan UGM. Ya, Dies Natalis ke – 54 Fakultas Kehutanan yang dilaksanakan di Kampus Fakultas Kehutanan UGM. Acara Dies tahun ini cukup meriah, terlihat mahasiswa dan alumni Fakultas Kehutanan serta para staff dan dosen berbaur menjadi satu dalam kebersamaan acara.

Dalam acara ini, Forestech ikut andil dalam meramaikan acara. Lewat departemen Kewirausahaan , teman teman mahasiswa bersama sama membuka stand yang menjual pernak – pernik khas dari UGM dan Kehutanan. Pernak – pernik seperti gantungan kunci, mug, stiker, dan patung pun di pajang di stand mahasiswa Teknologi Hasil Hutan.

Tampak beberapa alumni, dan dosen pun tertarik dan membeli pernak – pernik tersebut. Sesekali percakapan tentang masa lalu saat kuliah juga terjadi dikala kebersamaan ini terjalin. Apresiasi yang ditunjukan teman – teman THH pun tak kalah besar. Walaupun dilanda huja, teman-teman tetap datang dan meramaikan stand Forestech. Semangat untuk berwirausaha, dan bergabung dalam kebersamaan dapat mengalahkan cuaca yang tidak bersahabat.

Lewat kegiatan ini, diharapkan akan muncul bibit -bibit kewirausahaan diantara diri mahasiswa THH sendiri. Semangat untuk berkarya, kreativitas, dan inovasi diharap dapat berkembang sehingga nantinya akan menjadi bekal di masa depan. Acara Dies ke – 54 Fakultas Kehutanan ditutup dengan lantunan musik dangdut yang menyatukan dosen dan mahasiswa serta tamu undangan di depan panggung dalam kebersamaan berjoget bersama, menjadi satu, satu korsa, satu kehutanan.

Keseruan Technobreak 2017

Pada Jum’at 13 Oktober 2017 kemarin telah terlaksana salah satu kegiatan Forestech kabinet Edelweiss, yaitu Technobreak. Technobreak sendiri merupakan acara perkenalan kepengurusan forestech yang baru kepada para dosen dan kakak tingkat. Selain perkenalan kepengurusan, technobreak juga menjadi ajang perkenalan bagi para mahasiswa THH kepada dosen – dosen THH sekaligus pengenalan lab yang berada dibawah departemen THH.

Dalam acara ini, selain dilakukan nya perkenalan departemen juga dilakukan pula pengenalan lab dan dosen pengampunya oleh Departemen. Dibalut dengan suasana santai, perkenalan dan diskusi pun berjalan lancar dan kondusif. Suasana silaturahmi yang terjalin antara pihak Departemen dan Mahasiswa pun sangat terasa, gelak tawa pun sesekali mengiringi diskusi dalam acara Technobreak kali ini.

Harapannya, dengan adanya acara ini, mahasiswa dapat lebih memahami lab apa saja yang ada di departemen THH dan siapa saja dosen yang mengampunya. Wawasan akan jurusan yang diambil juga perlu dipahami lebih dalam agar mahasiswa dapat merancang rencana selanjutnya setelah diadakannya acara ini.

IMG_2647IMG_2650

Acara ditutup dengan sesi foto bersama Dosen dan Mahasiswa yang hadir dalam acara ini. Tak mau kalah dengan mahasiswanya, para Dosen pun menyarankan gaya yang unik dan tidak biasa. Suasana pun berakhir dengan sangat hangat dan ikatan antara Dosen dan Mahasiswa THH khususnya angkatan baru pun menjadi semakin dekat.

Akhir Kata, FORESTECH! Merekat Erat Bersama THH 🙂

*Dokumentasi Lain dapat Dilihat di Link : https://drive.google.com/open?id=0B_3Zopz6jFx3MVY5dmVMNzZKbUU

 

 

Launching HMM Fakultas Kehutanan UGM

DSC05812

DSC05813

15 september lalu telah dilaksanakan Launching Himpunan Mahasiswa Minat kepada KM FKT. Pada launching ini Forestech ikut mengisi bersama ke-3 HMM  lain dan turut serta dalam pemaparan program kerja serta arah Himpunan dalam 1 kepengurusan ke depan.

DSC05806

Acara ini diharapkan dapat mengenalkan pengurus Himpunan baru kepada KM FKT serta agar KM FKT mengetahui program kerja dari ke – 4 Himpunan yang ada.

DSC05836

Forestech League

Forestech League (FL)merupakan pertandingan persahabatan keluarga THH yang diselenggarakan oleh PARODI (Departemen Olahraga dan Seni) Forestech dan diketuai oleh Yunita (Kadep PARODI) pada 5 Februari 2013. Pertandingan futsal tersebut diikuti oleh THH angkatan 2008,2009,2010,2011 dan General Forestry 2012. Piala kejuaraan FL untuk katagori putri digondol oleh Aqila (GF, 2012) dan untuk piala kategori putra direbut oleh Daru (THH 2011). sUKSES! Forestech League
(DN, 2013)

Workshop dan Makrab

Berkah adalah singkatan dari Bersama Keluarga Harmonis Teknologi Hasil Hutan merupakan serangkaian acara yang dilaksanakan pada 1 dan 2 Desember 2012. Acara tersebut merupakan Workshop Pengenalan hasil hutan; Menjadi Forester Kreatif dan Inovatif yang diselenggarakan pukul 08.00 di Ruang Sidang Pascasarjana, FKT UGM. _DSC0492

Image

Pembicara pertama yaitu Pak Harry Praptoyo berbicara tentang Kondisi Hutan di Indonesia dan kontribusinya di bidang Industri. Pembicara kedua yaitu Pak Widi (salah satu dosen yang baru saja menyelesaikan S3 di Jepang), bercerita tentang pengalaman kuliahnya, dan bercerita tentang laboratorium di THH. Pembicara ketiga yaitu dari Pengusaha Kayu (Ketua ASMINDO) beliau banyak bercerita tentang industri kayu saat ini.

Setelah makan siang, peserta diajak jalan-jalan lab dengan dipandu oleh penunggu lab mereka dijelaskan dan berdiskusi di laboratorium. Kami juga datang di laboratorium pengolahan kayu yang berada di Klebengan.

Sore harinya, kami bersiap untuk menginap di Wisma Kaliurang. Mas Eko (THH 2008) menampilkan slide menarik tentang kepemimpinan dan malam harinya kami isi dengan api unggun sembari merefresh otak dan pikiran.

Pagi harinya kami outbound di sekitar wisma dan berakhir di Gardu Pandang, Kaliurang.

MBF (Made By Forestech)

Berawal dari hasil produk hasil hutan yang beraneka ragam mulai dari kayu hingga non kayu, kemudian diberi sentuhan oleh tangan manusia yang kreatif menjadikan produk teknologi hasil hutan yang bermanfaat untuk kehidupan.Image

Acara MBF yang diketuai oleh Rosyid Ridho (2010) berlangsung selama 3 hari yakni tanggal 28-30 November 2012 di Aula FKT UGM. Ruangan dihias sedemikian rupa sehingga pengunjung betah untuk menikmati suguhan gambar maupun produk hasil hutan. Dari ke-6 lab yang dimiliki THH menampilkan standnya, dan setiap stand terdapat mahasiswa yang menjelaskan bilamana ada pengunjung bertanya.

Antusiasme mahasiswa FKT terhadap acara ini sangat tinggi dapat dilihat dari jumlah pengunjung sekitar 100 pengunjung setiap harinya hingga panitia kewalahan karena panitia sendiri masih ada jadwal perkuliahan akhirnya stand diberlakukan sistem buka-tutup. Walaupun produk hasil hutan tersebut bukan murni buatan mahasiswa FKT namun setidaknya kami bisa menjelaskan proses pembuatan hingga kegunaan produk jadi hingga setengah jadi yang dipamerkan di Aula tersebut, sehingga membuka inovasi para pengunjung untuk terus berkarya.Image Terdapat pula hasil praktikum yang dipamerkan yaitu kayu bekas pengeringan model terazawa yang kami lakukan.

Pada hari Jumat kami mengadakan inagurasi beserta penutupan, ada beberapa mahasiswa yang turut merampaikan untuk menyanyi maupun memainkan musik di acara ini. Terima kasih kepada seluruh teman-teman yang telah membantu terlaksananya acara ini dan tak lupa terima kasih telah mengunjungi acara MBF ini.

(Dn)

KI KECIL #1

Pada hari Sabtu, 23 November 2012 pukul  08.00 kami sudah berkumpul di depan gedung akademik FKT UGM. Kami bersiap untuk berangkat ke Jalan Imogiri untuk mengunjungi Pabrik Lima Selaras, Pabrik Jati Wangi dan Pantai Parangtritis.Image

Setelah peserta terkumpul maka segera dilakukan upacara pembukaan berupa sambutan oleh ketua acara yaitu Filar Aditya (2010) dan ketua Forestech, Satrian (2010). Setelah berdoa kami berangkat ke lokasi dengan bus. Di perjalanan kami juga saling memperkenalkan diri supaya lebih akrab. Ternyata peserta KI kali ini terdiri dari mahasiswa THH 2010, dan lainnya yaitu mahasiswa KSDH 2010, BDH 2010, GF 2011, D3 2012. Minimnya mahasiswa yang ikut disebabkan mereka sedang praktikum dan ada kegiatan lainnya.

Kunjungan pertama yaitu pabrik Lima Selaras yang berlokasi di Jalan Imogiri km.11, pabrik tersebut berkonsentrasi pada daur ulang kayu Jati menjadi produk furniture nan unik. Kami langsung disambut oleh Pak Arif (staf pabrik) di dapur penyimpanan kayu jati bekas. Peserta berantusias untuk bertanya dan staf tersebut menjelaskannya dengan sabar. Kami berjalan sampai ditunjukkan setiap proses dalam pembuatan produk. Kami dapat melihat seluruh produk yang sedang diproduksi dan produk tersebut adalah pesanan dari consumen di luar negeri. Pada kunjungan kali ini kami mendapatkan pelajaran berkaitan wirausaha dari pemilik pabrik. Pada kenyataannya adalah produk daur ulang kayu jati ini telah menjadi produk yang memiliki daya tarik tersendiri.

Selanjutnya kami menuju Pabrik Jatiwangi di Jalan Imogiri Km.5. Pabrik tersebut merupakan pabrik furniture kayu jati yang dipasarkan di dalam negeri. Kami mengetahui proses penggergajian hingga finishing. Mengubah sampah menjadi dolar kata pemilik pabrik, Pak Wiratno.Image

Selanjutnya kami makan siang dan ISHOMA di rumah pemilik pabrik tersebut. Pukul 14.00 turun hujan tapi tidak menyurutkan keinginan peserta untuk pergi ke Pantai Parangtritis.Image

(Dn)

Diary of Industrial Visit 2012

Setelah 3 bulan persiapan, akhirnya tibalah hari yang ditunggu-tunggu. Tanggal 4 September 2012, panitia dan peserta dengan didampingi oleh dosen pembimbing Pak Sigit dan Pak Vendy berangkat  meninggalkan Jogja pukul 20.15 setelah diadakan upacara pembukaan singkat. Waktu malam digunakan untuk istirahat sampai ke tempat tujuan pertama di Mojokerto.

Kami sampai Mojokerto pada waktu subuh dan transit di rumah makan B’pass untuk shalat subuh, mandi dan sarapan. Karena waktu kunjungan ke PT.Tjiwi Kimia masih cukup lama, acara pagi itu diisi dengan perkenalan sesama peserta dan keakraban sampai tiba waktu kunjungan.

Pukul 07.15 kami sudah sampai di PT.Tjiwi Kimia dan dikumpulkan di salah satu ruang untuk mendengarkan presentasi tentang selayang pandang PT. Tjiwi Kimia. Kami disuguhi snack dan diantar mengelilingi pabrik dengan naik bus oleh Pak Arif. Kami ditunjukkan mesin terbesar yang dimiliki PT.Tjiwi Kimia serta instalasi pengelolaan limbah. Di instalasi pengelolaan limbah kami diberi penjelasan mengenai limbah pabrik dan pengelolaannya sehingga tidak menimbulkan permasalahan lingkungan. Penjelasan tentang limbah disampaikan oleh Pak Ketut. Acara penutupan dilakukan dengan penyerahan kenang-kenangan dari panitia kepada PT. Tjiwi Kimia. Ternyata dari pihak PT. Tjiwi Kimia juga memberikan bingkisan yang kami terima dengan senang hati.

Selesai kunjungan, kami makan siang sebelum melanjutkan ke lokasi kunjungan berikutnya ke Gresik, yaitu PT. Sumber Mas Indah Plywood. Ketika sampai, kami disambut oleh para staf dan dikumpulkan di ruang pertemuan. Pemilik PT. Sumber Mas Indah Playwood turun tangan sendiri dalam penyambutan dan memberikan presentasi mengenai pabrik. Seperti biasa setelah sesi diskusi, kami diantar mengelilingi pabrik dan diberi penjelasan setiap proses yang dilakukan di pabrik oleh pemilik dan staf PT. SMIP. Dosen pembimbing juga memberikan gambaran umum mengenai kayu lapis.

Perjalanan selanjutnya adalah menuju tempat bermalam yaitu di Perhutani Probolinggo. Pukul 21.00 WIB kami telah sampai dan disambut hangat oleh staf kantor. Kami telah disiapkan makan malam dan tempat istirahat. Pagi harinya kami bersiap untuk kunjungan ke Pabrik Lak yang merupakan anak usaha dari Perhutani Probolinggo. Sebelum berangkat ke pabrik kami diberikan petuah oleh ADM Perhutani Probolinggo, Bapak Ratmanto yang merupakan lulusan Kehutanan UGM.

Setelah sampai pabrik lak kami disambut oleh kepala dan staf pabrik yaitu bagian manajemen kayu dan produksi lak. Setelah sarapan bersama kami dijelaskan mengenai sejarah pabrik lak, proses pembuatan dan diskusi. Selanjutnya kami diajak ke ruang produksi, kami melihat tumpukan stok lak cabang dari Pohon Kesambi. Kami melihat proses perontokan lak dan dijelaskan juga proses pembuatan hingga menjadi lak butiran. Selain menerima lak cabang dari KPH Malang, Blitar dan Probolinggo, perusahaan juga menerima stok kopal untuk dijual. Pehutani bekerja untuk kesejahteraan rakyat, mereka juga membimbing masyarakat untuk terus membudidayakan tanaman kesambi supaya produksi lak terus berkembang.

Setelah memberikan kenang-kenangan dan berfoto bersama kami memohon diri kepada staf Pabrik untuk melanjutkan perjalanan ke Lumajang, yaitu ke PT. Mustika Bahana Jaya. Perjalanan kami dikawal oleh POLHUT Perhutani Probolinggo. Perjalanan kami sejauh 47 km jadi lancar bebas hambatan. Sungguh menyenangkan!

Kami sampai PT. Mustika Bahana Jaya pukul 14.15 dan kami juga telah disambut oleh pemilik dan staf pabrik. Setelah diberi penjelasan kami langsung diajak berkeliling pabrik dan peserta puas bertanya mengenai proses pembuatan panel yang berasal dari kayu karet dan pinus. Kebanyakan produksi ini sesuai permintaan buyer di luar negeri. Bapak Haji adalah sebutan untuk pemilik Perusahaan, beliau juga memiliki banyak jenis produksi dan beberapa kegiatan sosial untuk kesejahteraan masyarakat.

Hari ketiga, 6 September 2012 kami melakukan perjalanan menuju Bali, kami sampai di selat Bali pukul 23.30. Peserta menikmati angin malam di kapal, sebagian istirahat di kursi kapal dan ada pula yang asik berfoto ria. Selanjutnya pukul 06.30 WITA kami sudah transit di rumah makan untuk sarapan dan mandi. Selanjutnya kami menuju Taman Nasional Bali Barat, sempat terjadi kesalahan teknis sehingga kami harus menunggu. Tak lama kemudian kami menuju ke sebuah aula dan diberi penjelasan melalui presentasi mengenai keadaan TNBB. Ternyata presentatornya adalah lulusan kehutanan UGM. Kami juga melihat tempat penangkaran jalak bali di kandang sapihan. TNBB juga melayani warga untuk pembinaan penangkaran jalak. Kami juga diajak ke Labuhan Lalang yang merupakan pelabuhan untuk menuju Pulau Menjangan yaitu tempat wisata bahari, tracking dan wisata alam. Potensi satwa liar di TNBB yaitu Elang Bondol, bangau tongtong, cekakak, kera abu, kera hitam dan rusa. Kunjungan Industri di TNBB ini lebih menjelaskan pada hasil hutan untuk kepentingan ekologis dan industri wisata.

Setelah mampir di suatu toko oleh-oleh dan makan malam, peserta juga refreshing dengan karaoke. Nindi yang merupakan panitia dari sie acara menyayikan 2 lagu dengan merdunya. Tak mau kalah peserta juga ikut melantunkan beberapa lagu beserta menari di panggung. Sayang, dosen pembimbing tidak jadi maju untuk menyanyi, padahal sangat ditunggu-tunggu. Tetapi Pak Vendi juga sempat karaoke di bus. Lalu peserta sampai di villa untuk beristirahat.

Pagi harinya kami menuju toko oleh-oleh di Bali yaitu krisna, karena masih pagi kami pun leluasa untuk memilih barang. Selanjutnya pukul 10.00 WITA kami berwisata ke pantai Tanjung Benoa, disana terdapat banyak permainan air dan jasa penyebrangan ke suatu Pulau yang merupakan tempat penangkaran penyu. Perjalanan selanjutnya adalah ke pantai Dreamland, disana peserta asyik bermain pasir dan air pantai tak peduli sinar matahari menyengat kulit mereka. Hari itu adalah tanggal 8 September 2012, masyarakat Bali sedang merayakan hari raya Kuningan jadi jalan perkotaan sepi dan toko Joger pun tutup, terpaksa kami menuju ke Krisna lagi karena beberapa peserta belum membeli oleh-oleh. Perjalanan Kunjungan Industri dan wisata telah usai, peserta kembali dan sampai di Jogja Hari Minggu, 9 September 2012 dengan selamat.

Technobreak 2012 #1

Technobreak adalah salah satu program kerja dari ketua angkatan yang dinahkodai oleh Khoirul Anam Tanuwijaya. Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2012.  Acara ini dihadiri oleh mahasiswa angkatan 2010 dan 2009 minat THH dan beberapa dosen THH

Banyak hal yang dibicarakan disini, membahas masalah dengan santai dan dsuguhi hidangan yang enak 🙂