Eco-Industrial Visit (E-IT) 2015: Be An Entrepreneur with L.O.V.E. (Bagian 1)

 

Kunjungan Industri Besar, atau bisa disebut Kaisar, merupakan kegiatan annual yang selalu dilakukan oleh Forestech secara rutin. Pada kepengurusan ini, Kaisar 2015 diadakan dari tranggal 23 sampai 29 Agustus 2015, di beberapa industri besar di Jakarta dan Jawa Barat dan berakhir di tanah Sumatera, tepatnya di Lampung. Dengan bertajuk Eco-Industrial Visit (E-IT) 2015, kunjungan ini mengusung tema be an entrepreneur with L.O.V.E., di mana L.O.V.E. di sini merupakan akronim dari learning, observation, vocation dan experience. Hal ini berkaitan dengan keinginan kami untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship yang mumpuni untuk  mahasiswa Teknologi Hasil Hutan dan mahasiswa secara umum agar mampu berkompetisi di dunia kerja nanti.

PT. Indo Creative Mebel

PT. Indo Creative Mebel  yang berlokasi di Jl. Kruing III No. 5B – 5C, Kawasan Industri Delta Silicon Block L-8, Lippo Cikarang, Bekasi 7530, Jawa Barat merupakan tempat pertama yang didatangi pada Kunjungan Industri 2015 ini. Perusahaan ini yang bergerak dalam bidang industri mebel bekerja sama dengan salah satu brand ternama di Asia, yaitu Cellini.

Cellini didirikan oleh Mr. Tan Cheng Whatt seorang lulusan metalurgi pada tahun 1986. Hingga saat ini industri yang sudah berumur 28 tahun telah memiliki 57 store di Asia, yang tersebar Singapura (5 stores), Indonesia (10 stores + 12 franchise), Malaysia (7 stores + 5 franchise), Taiwan (21 stores) .

PT. ICM merupakan salah satu industri yang mengaplikasikan sistem vertically integrated. Disebut vertical intergrated karena semua komponen yang digunakan untuk memproduksi mebel dibuat sendiri di pabrik tersebut yang terbagi ke dalam 5 divisi produksi, yaitu divisi kayu solid, divisi metal, divisi paneling dan divisi upholstery. Namun untuk produk berbahan papan partikel, bahan masih di import dari Thailand dan perusahaan lain di Indonesia.

Kelebihan PT. ICM dari perusahaan lain adalah terdapat sand casting foundry, yang mana belum ada perusahaan lain yang menciptakan design dari alumunium murni. Cellini mengolah metal (meleburkan logam) dari awal pembuatan, sehingga bisa berkreasi sendiri._DSC0149

 

 

Museum Kehutanan Manggala Wanabakti

            Museum ini terletak di dalam kompleks Kementrian Kehutanan, yang terletak di samping kompleks Gedung MPR/DPR. Museum ini memiliki sebanyak 883 artefak. Yang dipamerkan di dalam dan di luar gedung berjumlah 529. Di dalam museum dapat ditemukan koleksi berupa berbagai jenis kayu yang dapat ditemukan di hutan- hutan Indonesia, seperti kayu jati, kayu meranti, dan lain- lain. Selain koleksi kayu, terdapat juga koleksi foto- foto beserta penjelasan mengenai berbagai jenis dan tipe hutan yang ada di Indonesia.

Museum Kehutanan merupakan satu- satunya museum kehutanan yang berada di Provinsi DKI Jakarta. Berdiri atas harapan rimbawan akan adanya pusat iformasi dan dokumentasi kehutanan, yang merekam sejarah perjalanan kehutanan bangsa Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kehutanan. Museum ini diresmikan pada tanggal 24 Agustus 1983 oleh Presiden RI yang kedua, yakni Bapak Soeharto.

Dalam kunjungan ke Museum Kehutanan, diadakan diskusi dengan Bapak Murdiyono selaku sekjen PDAS HL mengenai penanganan banjir di Jakarta. Menurut Bapak Murdiyono, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan Jakarta masih mengalami banjir, antara lain:

1.      Pola DAS yang memanjang

2.      Kurangnya daerah resapan air

3.      Perangkat masyarakat seperti RT/ RW yang tidak dipatuhi

4.      Alih fungsi sungai menjadi pemukiman warga

Salah satu program yang pernah dilakukan di beberapa daerah adalah dengan membuat pipa resapan. Namun tidak sepenuhnya berhasil mengingat kondisi bawah tanah Jakarta yang memang dangkal.

Kemenhut juga mengadakan program untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan. Program tersebut merupakan Program Sosial dan Kemitraan Lingkungan, yang mana kemenhut membangun hutan kemasyarakatan dengan tujuan agar hutan tersebut dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat agar tidak memanfaatkan hutan secara illegal dan justru menganggap hutan sebagai sumber hidupnnya.

Museum Kehutanan juga melakukan kegiatan rehabilitasi dengan cara mengkonservasi tanah dan air melalui sistem vegetasi yaitu pengunaaan tumbuhan sebagai alat dalam mengelola keseimbangan tanah dan air. Maksudnya menggunakan akar-akar tanaman untuk meningkatkan kepadatan tanah.

_DSC0255

 

_DSC0225

 

 

Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu

            Di tempat penginapan kami di Bogor, kami kedatangan tamu istimewa, yakni Bapak Hendy Saputra yang merupakan alumni dari Teknologi Hasil Hutan. Beliau menjadi pembicara untuk diskusi materi mengenai SVLK di Indonesia.

SVLK dimulai sejak tahun 2003, tetapi ditetapkan tahun 2009 dan mulai digaungkan sejak 2 tahun terakhir (2013). Luas Indonesia adalah 189,31 juta hektar dengan kawasan hutan 63%. Dengan luas yang sangat besar, salah satu ancaman bagi sektor kehutanan Indonesia adalah illegal logging. Kasus illegal logging tertinggi terjadi pada tahun 2006 dengan 1705 kasus. Untuk mencegah hal tersebut, terdapa 2 pendekatan, yakni pendekatan kasar denganancaman hukuman; dan pendekatan halus dengan SVLK.

SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) adalah pembinaan dan verifikasi pihak ketiga, selain buyer dan seller. SVLK merupakan sistem yang menjamin kelestarian pengelolaan hutan dan atau legalitas kayu serta ketelusuran kayu melalui Sertifikasi Penilaian PHPL, Sertifikasi LK, Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP).  DKP bukan sebuah sertifikasi melainkan hanya pernyataan dari pemilih hutan rakyart bahwa kayu yang ditebang adalah kayu yang berasal dari hutan pribadi. Adanya DKP bertujuan untuk mempermudah petani yang ingin menjual kayunya.

DSC_0295

 

DSC_0291

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.